Thursday, June 17, 2010

Group H – Matchday 1

Switzerland 1 : 0 Spain

Goal : 52'Gelson Fernandes (SWI)

Pertandingan yang seharusnya menjadi awal sempurna bagi Spanyol dalam kampanye dia mengawinkan Piala Eropa dan Piala Dunia yang belum pernah dilakukan tim Eropa manapun sepanjang sejarah sekaligus menjadi negara kedelapan yang meraih supremasi tertinggi di dunia sepakbola. Spanyol hadir dengan formasi yang nyaris sama kala menjadi juara Eropa 2008 minus Marcos Senna yang tidak menemukan kembali performa nya pasca cedera panjang musim ini serta tidak fit nya striker bintang Fernando Torres dan Andres Iniesta.

Jika di Euro 2008 Spanyol menggunakan formasi 4-1-3-2 yg kadang fleksibel menjadi 4-1-4-1, Spanyol menyerahkan peran holding midfielder ke 1 orang yakni Marcos Senna yang mampu menjadi cover bagi barisan pertahanan dan juga penghubung sempurna lini belakang dan tengah sehingga ancaman ke pertahanan berkurang, para gelandang serang bisa fokus menyerang dan inilah juga menjadi alasan kenapa Spanyol bisa begitu superior di tahun 2008. Di Piala Dunia kali ini, pelatih Del Bosque merenovasi formasi juara itu menjadi 4-2-3-1 dan menempatkan dua orang holding midfield, Xabi Alonso & Sergio Busquets. Alasan utama adalah karena baik Alonso dan Sergio tidak mempunyai kemampuan dan fungsi seperti Senna. Sergio mempunyai kemampuan bertahan, tapi tidak sanggup mengontrol dan membagi bola ke depan. Alonso, kemampuan bertahan kurang tapi sanggup mengontrol serta membagi bola ke depan dengan cepat dan akurat, juga kemampuan tendangan jarak jauh. Del Bosque terpaksa menempatkan dua orang ini sebagai holding midfielder supaya lini tengah Spanyol bisa lebih balance, tapi perubahan formasi ini memakan korban yakni mesti dikorbankannya seorang striker dan atau gelandang serang yang mana merupakan sisi terkuat dan termewah dari Spanyol. Poros Iniesta-Xavi-Silva adalah starter yang tidak bakal terguggat terkecuali satu diantaranya cedera, sehingga menyisakan hanya 1 slot di posisi depan yang untuk saat ini lebih banyak dilakoni David Villa.

Pertandingan melawan Swiss ini diawali dengan possession play nya Spanyol yang luar biasa, dominasi menguasi bola sempat mencapai angka 78:22 di awal-awal babak pertama. Tipikal permainan Spanyol. Sepanjang babak pertama praktis Spanyol tidak mendapat perlawanan berarti dari Swiss dan mereka hampir tidak pernah mengancam gawang Spanyol. Spanyol sendiri dengan ball possession sedemikian dominan sangat disayangkan tidak ada satu pun peluang yang berhasil diconversikan menjadi gol. Satu sisi dikarenakan David Villa terlihat 'kesepian' di depan dan sentuhan akhir yang kurang bagus. Xavi sebagai dirigen meski tetap berhasil menguasai lapangan tengah, tidak adanya decisive pass membelah pertahanan lawan yg menjadi trademark nya dia muncul di pertandingan ini juga menjadi alasan kenapa Spanyol tidak pernah mendapat peluang yg benar-benar emas di pertandingan. David Silva juga seperti kebingungan menembus ketatnya pertahanan Swiss. Hanya Andres Iniesta yang sedikit merepotkan pertahanan Swiss, tapi terlihat jelas dia masi trauma akan cedera dia yg baru sembuh sehingga berkali-kali dia memilih men'jatuh'kan diri daripada berusaha menerjang pertahanan lawan sendirian. Sebuah penampilan sempurna antara sepakbola menyerang dan sepakbola bertahan di babak pertama.
Di babak kedua, Swiss mulai menyadari adanya celah di barisan tengah Spanyol karena kurang berfungsinya Sergio Busquets dan juga bek-bek Spanyol yang mulai lebih fokus menyerang daripada bertahan. Dan di menit ke 50 berawal dari sebuah goal kick, Eren Derdiyok berhasil menyundul bola dan jatuh ke kaki Blaise N`kufo yang dengan cepat passing bola ke Derdiyok yang dengan positioning luar biasa telah berhasil melewati lapis pertahanan terakhir Spanyol dan tinggal berhadapan dengan kiper Spanyol. Meski kemudian Iker Casillas berhasil menekel bola Derdiyok, tapi sialnya bola mengenai badan Pique dan menggelinding ke arah gawang sendiri, adalah Gelson Fernandez yang berhasil memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini untuk menghukum keteledoran barisan belakang Spanyol.
Carles Puyol yang sepanjang pertandingan terlihat out of position kali ini benar-benar menjadi penyebab utama terjadinya gol karena gagalnya dia dalam memotong bola dari N`kufo ke Derdiyok.
Gol ini juga menjadi satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan ini setelah Spanyol dan Swiss masing-masing mendapatkan lagi 1 peluang emas yang membentur mistar gawang serta menbungkam banyak orang yang menjagokan Spanyol akan menang mudah melawan tim-tim lain di grup yang relatif ringan ini.
Masuknya Fernando Torres mendapatkan sambutan hangat dari penonton dan saya, serta memberikan secercah harapan untuk Spanyol. Serangan Spanyol pasca masuknya Torres lebih to the point menujuk ke gawang dan tidak mengulur2 waktu dengan possession-passing play di tengah yang kebiasaan pemain tengah Spanyol. Walaupun positioning Torres sangat bagus tapi sayang ball-feeling Torres banyak belum kembali sepenuhnya setelah lama tidak merumput dan juga masuknya Torres membebaskan permainan David Villa yang tak berkutik malam ini.
Dua pertandingan selanjutnya akan menjadi sangat krusial buat Spanyol jika mereka masih ingin untuk berlaga lebih lanjut di Piala Dunia. Kekalahan Spanyol di partai pembuka grup ini mengingatkan saya akan kenangan buruk di Piala Dunia 1998, dimana Spanyol juga penuh dengan bintang generasi Raul Gonzalez, Fernando Morientes, Andoni Zubizaretta, Fernando Hierro dan dielu2kan sebagai calon kuat juara kalah 2-3 melawan Nigeria, seri 0-0 melawan Paraguay dan meski menang 6-1 melawan Bulgaria mereka gagal lolos dari penyisihan grup. Kondisi serupa dihadapi Spanyol di Piala Dunia kali ini dengan Cili dan Honduras jelas bukan tim yang lebih lemah daripada Swiss, apalagi penampilan kedua tim di pertandingan grup sebelumnya makin menyakinkan saya bahwa kemungkinan besar partai Spanyol Vs Brazil sudah harus dilangsungkan di babak kedua!    


Berikut adalah beberapa foto pelipur lara......


Chile 1 : 0 Honduras

Goal : 34'Jean Beausejour (CHL)


Pertandingan yang paling menarik sejauh ini yang saya saksikan secara langsung. Dua tim yang sama-sama menggantungkan harapan untuk berbicara banyak di Piala Dunia kali di pundak pemain bernama-belakang Suazo; David Suazo di pihak Honduras dan Humberto Suazo di pihak Cili. Dan uniknya, kedua striker utama itu sama-sama tidak bisa turun di pertandingan ini karena masi terbekap cedera. 
Cili, tanpa kehadiran Humberto Suazo masih menampilkan kualitas permainan yang sangat menawan dengan dimotori oleh trio Jorge Valdivia, Matias Fernandez dan sang bintang muda yang diincar banyak klub, Alexis Sanchez. 
Terutama Alexis Sanchez yang bermain dengan sangat eksepsional dan eksplosif di sayap kanan Cili, julukan the next Christiano Ronaldo sepertinya akan disembat di belakang nama dia tidak lama lagi. Kecepatan dan trik2 bola dia memang mengingatkan orang akan Christiano Ronaldo di awal karirnya, dengan penyelesaian akhir yang juga eksepsional jelek dan terburu-buru. Ditambah dengan mobilnya pergerakan bek kanan Mauricio Isla, sayap kanan Cili senantiasa menghadirkan mimpi buruk kepada barisan pertahanan Honduras, dan gol pertama pun tercipta melalui sisi kiri pertahanan Honduras. 
Permainan menyerang yang ditampilkan Cili malam ini sangat menghibur dan seharusnya Cili bisa menang lebih dari 1 gol jika mereka lebih tenang di mulut gawang dalam menceploskan bola. Kembalinya top skor mereka di kualifikasi Zona Amerika Selatan, Humberto Suazo di pertandingan berikutnya jelas akan semakin menambah daya dobrak Cili dan berpeluang mengkudeta Spanyol yang dijagokan untuk menjadi juara grup ini.

Honduras sendiri tidak bermain terlalu jelek dan mereka sanggup meladenin permainan cepat dan atraktif Cili, hanya saja mereka sangat kehilangan striker David Suazo di barisan depan, serangan yang dibangun dengan susah payah sering mentok di depan karena tidak tahu mau diserahkan ke siapa. Barisan pertahanan Honduras yang dipimpin Maynor Figueroa dan kiper Noel Valladares bermain sangat bagus untuk memastikan Cili hanya pulang dengan satu gol saja. Group yang sebelumnya diperkirakan akan sangat mudah didominasi Spanyol tampaknya malah menjanjikan persaingan yang ketat untuk memperebutkan hak lolos ke babak kedua setelah anomaly performance dari Spanyol di pertandingan berikutnya. 


2 comments:

Anonymous said...

Bege, jadi wartawan olahraga ya?
Thanx for the update!

Unknown said...

thx updatenya bege, lu lbh cocok jd commentator drpd commentator nya 年代綜合台...masa commentator nya bilang messi di spanyol?XD mana sombong pulak ngomong nya: 西班牙的靈魂是誰啊?不過只有一個梅西?!?!?!?! gue denger nya sampe mau mintah darah = ="