Thursday, June 17, 2010

Group G – Matchday 1

Cote d`Ivorie 0 : 0 Portugal 

Pertandingan pertama di Grup G yang dijuluki grup neraka langsung menyajikan partai berat antara Pantai Gading dan Protugal yang dipenuhi oleh pemain kelas dunia. Siapa yang tidak kenal Didier Drogba, Salomon Kalou, Kolo Toure dan Yaya Toure yang menjadi pemain utama di klub papan atas Eropa. Portugal mempunyai Deco, Ricardo Carvalho, Simao dan tentu saja sang mega superstar Christiano Ronaldo. Pertandingan antar kedua tim jelas sangat ditunggu-tunggu oleh penggemar sepakbola seantero dunia untuk bisa menyaksikan sebuah laga penuh bintang layaknya NBA all-star game. Tapi yang terjadi justru adalah pertandingan antiklimaks yang membuat kita menyaksikan kedua tim itu berlomba-lomba melakukan kesalahan serta hanya 3 tembakan yang bener-bener mengarah ke gawang dari total 15 tembakan yg terjadi sepanjang pertandingan oleh kedua tim. Sebuah pertandingan dikatakan saling menyerang tidak saling bertahan juga tidak, lebih mirip pertandingan persahabatan daripada pertandingan di ajang Piala Dunia.

Masalah terbesar Portugal selama ini adalah mereka tidak mempunyai seorang striker kelas dunia, namun hal ini bisa ditutupi dengan melimpahnya talenta mereka di lapangan tengah, Lius Figo, Manuel Rui Costa dan sekarang Christiano Ronaldo. Di Piala Dunia kali ini, masalah kronis Portugal ini semakin terlihat jelas, manakala lini kedua mereka juga tidak sanggup mengemban tanggung jawab sampingan untuk mencetak gol. Liedson, striker tunggal Portugal secara fisik terlihat kecil dibanding dengan bek-bek Pantai Gading yang tinggi menjulang dan lebih tegap. Hasilnya, sepanjang pertandingan Liedson sama sekali tidak ada kesempatan untuk mendapatkan bola, not to mention shot on goal. Christiano Ronaldo selain sebuah tembakan jarak jauh di awal babak pertama yg mengenai tiang, sepanjang pertandingan selain jatuh dan melihat ke arah wasit, praktis kita tidak tahu apa lagi yang bisa dia lakukan malam ini. Deco sebagai dirigen serangan Portugal hanya sesekale melakukan terobosan bagus, sisanya melempem menghadapi pressing dan fisik kuat Pantai Gading.
 Pantai Gading sendiri tanpa kehadiran Didider Drogba sebenarnya masi merupakan tim yang mempunyai kualitas bagus, sayang kualitas pemain yang bagus tidak dibarengi dengan kemampuan penyelesaian akhir yang sepadan, sehingga banyak alur serangan Pantai Gading berakhir tragis di penyelesaian akhir, suatu hal yang perlu disyukuri oleh Portugal. Pertahanan Pantai Gading yang digalang oleh Kolo Toure boleh terbilang sempurna, mereka berhasil meredam sang model iklan Clear for Man yang katanya sejak 5 tahun yang lalu datang ke Bali, prestasinya terus meningkat berkat permainan bola api serta tidak mudah terpancing oleh provokasinya. Gervinho, pengganti Didier Drogba adalah sebuah ancaman konstan kepada pertahanan Portugal dengan kecepatan, teknik dan skill nya, hanya saja untuk menjadi seorang striker kelas dunia, kesemua itu tidak ada hasilnya jika tidak dibarengi dengan penyelesaian yang berakhir di dalam gawang lawan bukannya tribun penonton.
Terakhir, kedua superstar ini hanya bisa saling menghibur bahwa pertandingan membosankan seperti ini adalah karena rumput lapangan dan cuaca yang buruk, bukan salah mereka.




Brazil 2 : 1 North Korea

Goal : 55' Maicon (BRA), 72' Elano (BRA), 89'Ji Yun-Nam(NKO)

Brazil di bawah asuhan Dunga, menjadi sebuah tim yang lebih balance antara menyerang dan bertahannya, tidak mulu seperti Brazil sebelumnya yang lebih menyerang dan melupakan pertahanan. Dan, mengejutkan sekale adalah Brazil tahun ini memiliki barisan pertahanan yang lebih mewah daripada barisan penyerangnya. Julio Cesar adalah kiper utama Inter dalam menaklukkan Eropa musim ini, Huervlho Gomes menemukan peak permainannya dan membawa Tottenham Hotspurs meraih tiket Liga Champion musim depan, dan belum lagi Doni yang nyaris membawa AS Roma mengakhiri dominasi Inter di Serie A. Lucio dan Juan jelas adalah jaminan mutu pertahanan solid dan lebih mengerikan di posisi bek kanan, Brazil memiliki dua bek kanan terbaik di dunia dalam diri Maicon dan Daniel Alves. Sebaliknya, dibanding barisan pertahanannya, barisan penyerang Brazil tahun ini terlihat lebih redup. Kaka sepanjang musim ini masi bergelut menemukan bentuk permainan terbaik dia setelah terlalu sering dibekap cedera, Robinho bermasalah di Liga Inggris dan memilih balik ke Brazil, Luis Fabiano tidak sebersinar tahun sebelumnya.Tidak dipanggilnya Ronaldinho yang penampilannya lumayan stabil di Milan musim ini juga membuat Brazil memiliki sedikit pilihan di barisan depan.

Beruntung di pertandingan pembukaan grup neraka ini, Brazil menghadapi tim 'terlemah' menurut para pengamat dan diyakini kedigdayaan Brazil bakal melumat habis negara komunis ini. Brazil mengawali pertandingan dengan mendominasi habis-habisan Korea Utara, yang sedari awal sudah memasang formasi bertahan total dengan hanya menyisakan Jong Tae-Se sendirian di depan untuk melakukan counter attack. Strategi Korut di babak pertama ini sedikit banyak memberikan hasil dengan Brazil hanya sesekale berhasil mengancam gawang Korut. Pergerakan Kaka terbatas melawan tim dengan formasi bertahan total sehingga karakter permainan dia yang membutuhkan ruang lebih banyak untuk berkembang sama sekali hilang malam ini. Justru Robinho yang sedikit lebih mobil dalam pergerakan dan dengan trik-trik yg menawan berhasil menyita perhatian lawan.
 Gol spekulasi Maicon di babak kedua juga berawal dari pergerakan Robinho yang akhirnya memecah kebuntuan dan memaksa pemain Korut lebih ke depan untuk setidaknya berharap mencetak gol balasan dan melalu sebuah counter attack, malah Brazil yang menambah gol melalui Elano yang menerima umpan cantik dari Robinho.
Ketika semua orang merasa kemenangan sudah menjadi milik Brazil sepenuhnya, para pemain Korut dengan semangat juang yang sangat tinggi dan tidak kenal menyerah berusaha memberitahukan dunia bahwa mereka belum habis, melalui beberapa kali counter attack yg berbahaya terutama melalui bintang utama mereka, Jong Tae-Se akhirnya menuai sedikit hasil setelah berhasil menciptakan sebuah gol penghibur di akhir pertandingan melalui Ji Yun-Nam yang diawali dengan pergerakan Jong Tae-Se dan membuat pertandingan kembali memanas.
Brazil akhirnya dengan susah payah berhasil mengamankan 3 poin pertamanya.
Jika sebelumnya Korsel dan Jepang berhasil mengharumkan nama Asia dengan meraih kemenangan tanpa kebobolan di laga perdananya, Korut melakuknya dengan mencetak gol ke barisan pertahanan terbaik dunia melalui permainan terbuka dan membuat tim terbaik dunia menang dengan susah payah.Jelas, Asia di Piala Dunia tahun ini akan sangat mengejutkan.


BBC World Cup Highlight - Day 5 DOWNLOAD

3 comments:

Anonymous said...

nice review...bek brazil no 6 jg beberapa kali melakukan tembakan jarak jauh yg cukup membahayakan gawang korut.

Anonymous said...

nice review...bek brazil no 6 jg beberapa kali melakukan tembakan jarak jauh yg cukup membahayakan gawang korut. by:peter

BeGe26 said...

michael bastos, bek kiri Lyon yang membuat serangan sayap Brazil adalah yang terbaik di turnamen kali ini