Monday, May 26, 2008

Teknologi RFID

Teknologi RFID Pada Handphone

NTT Docomo, salah satu provider telpon seluler di Jepang pada beberapa waktu yang lalu telah meluncurkan suatu layanan yang disebut "Osaifu-Keitai" yang boleh dibilang sebagai mobile-phone wallet untuk keperluan berbagai macam transaksi.

Pada HP "ditanam" teknologi RFID (Radio Frequency Identification). Layanan Osaifu-Keitai ini akan "merubah" HP anda sebagai kartu kredit (credit card), uang elektronik (transaksi yang dilakukan hanya secara dgital), kartu identitas (Identity Card), tiket langganan elektronik untuk kereta api, bis bahkan pesawat terbang.

Dengan sensor yang biasanya diletakkan di bagian belakang HP, anda cukup mendekatkan HP anda ke mesin yang tersedia (tidak perlu ditempelkan) dan otomatis pembayaran akan diproses serta memotong saldo anda di bank yang bersangkutan.

Anda bisa bayangkan kemudahan yang dapat kita dapatkan melalui layanan yang satu ini, anda cukup membawa HP anda kemanapun anda pergi, maka semua yang anda inginkan dapat dilakukan hanya dengan membawa satu alat saja yaitu HP anda.

Dan yang pasti, dompet anda tidak perlu "dijejalkan" dengan segala "sampah" seperti tiket langganan bis/ kereta api, uang receh dan uang "dekil" dan benda lainnya. :-)

Fungsi pada Perkantoran

Dengan HP + RFID maka setiap karyawan dapat menggunakan HPnya sebagai mesin absensi, membuka pintu kantor, mengakses komputer (PC) sampai membayar makanan yang tersedia di kantin perusahaan.

Bisa dibayangkan berapa banyak tempat di tas/ dompet yang dapat anda hemat dengan teknologi ini yang berarti tidak perlu bawa uang, kartu pengenal (Identification Card), kartu kredit (Credit Card), kartu absen, tiket langganan kereta api, struk supermarket, struk bensin, uang receh, dll.


Teknologi RFID di Supermarket - Tak perlu lagi Mengantri di Kasir

Pernah coba belanja ke supermarket atau hypermart di hari libur atau weekend? Apa yang paling menyebalkan?

Tentu saja, antrian panjang dan butuh waktu yang cukup lama untuk keluar dari jalur si kasir.:-) Belum lagi, ada yang belanjanya untuk keperluan satu kampung…..

Di Jepang, kini telah dikembangkan suatu teknologi yang disebut RFID (Radio Frequency Identifications) pada kereta/keranjang belanja, yang memanfaatkan suatu alat yang disebut RFID tags atau pengirim sinyal. Tag ini ditempelkan pada produk dan akan mengirim sinyal ke komputer utama melalui gelombang radio.

Prinsip kerjanya, di setiap kereta/keranjang belanja nantinya akan ditaruh card reader dan RFID scanner/ pemindai. Setiap barang yang ditaruh atau bahkan di kembalikan akan terdeteksi oleh RFID scanner.

Setelah selesai berbelanja maka kartu memory yang ada di card reader diserahkan kepada kasir dan walah……otomatis daftar belanjaan anda tertera di komputer kasir dan yang perlu anda lakukan adalah mengeluarkan uang anda untuk melakukan pembayaran.

Jadi, berapa lama yah waktu yang dibutuhkan?? 1 menit?? mungkin kurang dari itu hanya untuk mengetahu barang belanjaan anda:-)

Teknologi RFID untuk mengamankan data

Keamanan data di hardisk memang sangat penting apalagi kalau data yang ada merupakan rahasia perusahaan.

PICO E08 RFID Security 2.5" HDD Enclosure mungkin salat satu alat Casing hardisk eksternal yang paling aman. Alat ini tidak memproteksi data anda melalui password atau sidik jari melainkan sistim RFID (Radio Frequency Identifications).

Cara penggunaannya atau untuk mengunci data anda adalah dengan mendekatkan kunci RFID yang ada dan secara otomatis data di hardisk akan "terkunci".

Sistim kunci RFID ini sangat aman, bahkan bila anda menghilangkan kedua kunci RFID tersebut yang disertakan dalam paket penjualan maka ucapkan "Sayonara" kepada hardisk tersebut (tidak dapat digunakan lagi atau terkunci selamanya).


Sunday, May 25, 2008

Apotek

Seorang wanita baru pindah ke sebuah kota kecil. Setelah berada di
sana beberapa waktu, ia mengeluh kepada tetangganya tentang pelayanan
buruk yang dialaminya di apotek setempat. Ia meminta pada tetangganya
agar mau menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek itu.
Beberapa hari kemudian wanita pendatang tersebut pergi lagi ke apotek
itu. Pemilik apotek menyambutnya dengan senyum lebar sambil
mengatakan betapa senangnya ia melihat wanita itu berkenan datang
kembali ke apoteknya, dan berharap wanita dan suaminya menyukai kota
mereka. Bukan hanya itu, pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri
membantu wanita dan suaminya menguruskan berbagai hal agar mereka
bisa menetap di kota itu dengan nyaman. Lalu, ia pun mengirimkan apa
yang dipesan wanita itu dengan cepat dan baik.
Wanita itu merasa senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan
oleh pemilik apotek. Kemudian, ia melaporkan hal itu pada
tetangganya. Katanya, "Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya
mengenai betapa buruk pelayanannya waktu itu."
"Oh, tidak," jawab tetangganya. "Sebenarnya saya tidak menyampaikan
kritik anda pada mereka. Saya harap anda tidak keberatan. Saya
katakan pada pemilik apotek itu betapa anda terkagum-kagum melihat
caranya mendirikan apotek di kota kecil ini. Dan, anda merasa
apoteknya adalah salah satu apotek dengan pelayanan terbaik yang
pernah anda temui."

Kadang pujian jauh lebih besar manfaatny daripada kritikan yg tak jelas.

Monday, May 12, 2008

Meraih Pekerjaan Impian

Gaji besar ternyata bukanlah satu-satunya hal yang dicari wanita bekerja masa kini. Kriteria lain dari pekerjaan impian adalah bekerja di bidang yang kita sukai sehingga semua beban pekerjaan jadi terasa ringan karena kita mengerjakannya dengan happy.

Alexandra Levit, penulis buku How'd You Score That Gig?: A Guide to the Coolest Careers and How to Get Them, mewawancarai 50 perempuan dari berbagai latar belakang pekerjaan untuk mengetahui apa rahasia mendapatkan pekerjaan impian. Berikut adalah 6 tips sebagai langkah awal untuk meraih pekerjaan impian, yang disimpulkan berdasarkan jawaban mereka:

1. Kenali diri Anda
Sudahkah Anda mengetahui apa sebenarnya yang Anda cari? Tuliskan di atas kertas segala hal tentang Anda, misalnya pekerjaan apa yang Anda impikan, apa yang Anda sukai, dan mungkinkah Anda akan tetap mengerjakan tugas dengan baik jika gajinya tak sesuai harapan.

Langkah kedua adalah melakukan pendataan bidang industri dan pekerjaan apa yang kira-kira sesuai dengan keinginan Anda tersebut. Carilah informasi mengenai requirment yang mereka butuhkan. Lalu mulailah mengikuti training atau kursus untuk memperkaya keterampilan Anda.

2. Jual skill Anda
Dalam membuat resume pekerjaan, tuliskan semua skill dan bakat yang Anda miliki, meski tidak ada kaitannya dengan posisi yang akan dilamar. Misalnya saja kemampuan menghadapi klien, keterampilan dalam bidang teknologi informasi, sales, ataupun projek manajement. Semakin banyak skill yang Anda kuasai, makin luas pula posisi yang bisa Anda tuju.

3. Sambil menyelam minum air
Misalnya saja saat ini Anda bekerja di bagian akunting padahal pekerjaan impian Anda adalah menjadi tim marketing. Jangan menyerah. Sambil menunggu kesempatan datang, bekali diri Anda dengan kemampuan marketing, antara lain dengan banyak membaca buku ahli marketing, mengikuti seminar, atau mengikuti milis profesi. Buka telinga baik-baik untuk mengetahui adanya lowongan di bidang yang Anda incar.

4. Terus maju
Setiap kemajuan, sekecil apa pun adalah hal yang patut dibanggakan. Berusahalah untuk membuat diri Anda semakin dekat pada tujuan. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mengikuti milis profesi atau hadir di pertemuan-pertemuan, jangan ragu untuk memberikan nomor ponsel Anda. Meski sederhana, tindakan tersebut akan memperluas jaringan kerja Anda.

5. Lebih cepat lebih baik
Penentuan tujuan dan usaha untuk mencapainya akan lebih mudah dilakukan jika Anda belum dibatasi oleh tanggung jawab finansial. Misalnya saja seorang lajang yang baru mulai bekerja akan lebih mudah mencoba berbagai tantangan karir dibandingkan dengan ibu bekerja. Jadi, mulailah dari sekarang, terutama jika posisi Anda masih 'bebas'.

6. Realistis
Walaupun Anda beruntung telah meraih pekerjaan impian, tetap tak ada satu pun pekerjaan yang sempurna. Setiap pekerjaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang kita sukai atau tidak. Lakukan ide-ide kreatif untuk memicu semangat dan mencegah kebosanan, misalnya saja dengan memberi hadiah bagi diri sendiri setiap kali Anda mencapai target.