Monday, April 7, 2008

Tangan Ibu yg Lembut

Ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja
bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru.

Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan
orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun
demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.

Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita,
dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya.
Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai
frustasi. Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya
mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai.

Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan
karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk
dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat
bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah payah mencoba
untuk mengikat talinya.

Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit
radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika
ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan, iba yang
dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar
tanpa saya sadari.

Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar
ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut. Pakaian ini begitu indah
membelit tubuh ibu,dan dia pun memutuskan membelinya.

Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut
terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya. Sepanjang
sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada
di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu
saya yang gemetar sedang berusaha mengikat tali blusnya.

Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya,
memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memel
hati saya.

Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil
tangannya, menciumnya dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya
bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah
di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat
dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang
penuh pengorbanan dari seorang ibu.

Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati
saya akan memiliki keindahannya tersendiri.

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu
agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu…


With Love to All Mother

Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik
untuknya……….. Ya Tuhan, berikan kekuatan dan kesempatan untuk dapat
berbhakti dan membahagiakan ibu… jikalau 1 tahun terlalu banyak, cukuplah
1 hari saja. Jikalau 1 hari Engkau rasa terlalu banyak, cukupkan 1 menit
saja..

No comments: